Perdebatan dari Dua Perspektif
Acara debat kandidat yang diselenggarakan oleh KPUD Manggarai pada Sabtu, 14 November 2020 merupakan moment yang ditunggu-tunggu banyak kalangan. Acara debat ini bisa ditilik sebagai sedimentasi nilai dari kampanye-kampanye politik selama waktu-waktu sebelumnya. Pertanyaan kuncinya adalah paslon mana yang memiliki ide terbaik untuk membangun Manggarai?
Pertanyaan kunci ini menjadi focus sentral dari masyarakat Manggarai selama debat berjalan. Ada dua perspektif yang ingin ditelisik dalam artikel ini. Perpsektif Pertama, konsep pembangunan. Pembangunan selalu datang dari konsep. Dalam bahasa Plato, sebuah kenyataan datang dari ide. Dalam alur ini, realisasi pembangunan berasal dari konsep-konsep. Konsep-konsep itu diwujudkan dalam perencanaan pembangunan dan perealisasiannya.
Salah satu aspek yang penting dalam perealisasian itu ada pembiayaan pembangunan. Jalan konvensional pembiayaan pembangunan adalah melalui APBD, apakah berbentuk Dana Alokasi Umum pun Dana Alokasi Khusus, juga dana transferan Pempus lainnya dalam menjawabi proposal pembangunan. Dialektika debat memperlihatkan tema dana pembangunan ini. Ketika paslon Hery-Heri (H2N) berjanji akan memberikan insentif lahan Rp. 1 juta per hektar dan menaikkan kesejahteraan guru honor 100% pertanyaannya, dari manakah dana akan membiayai
kebutuhan itu? Menurut paslon DM, hal itu mustahil jika merujuk ketersediaan dan pengalokasian APBD kabupaten Manggarai. Karena itu, apa yng direncanakan paslon H2N adalah sebuah hal yang mustahil.
Dalam jawaban paslon H2N, hal itu bukanlah janji omong kosong. Tugas seorang pemimpin adalah mencari dana pembangunan dengan prospek-prospek yang mungkin. Optimalisasi di banyak bidang dilakukan, termasuk perusahaan daerah Manggarai Multi Investasi (MMI). Jika selama ini MMI gagal mencapai hasil yang maksimal, MMI harus dibenahi kembali sehingga perusahaan daerah ini betul memberi kontribusi yang significant bagi daerah. Jawaban Pak Hery seakan memperlihatkan perbedaan yang tajam seorang pemimpin dan pegawai. Seorang pemimpin berpikir melampaui orang-orang yang dipimpinnya, sedangkan pegawai bekerja menurut petunjuk.
Baca Juga Hironimus Seman: Koperasi Kredit Bagian dari Pewartaan Gereja