Membangun Generasi Emas Kabupaten Ende

Mulai Dengan Kajian Lalu Tawarkan Menulis
Tahun penuh kenangan! Mungkin itulah kalimat yang tepat bagi masyarakat Kabupaten Ende di tahun 2022. Saat itu, untuk pertama kalinya Presiden RI Bapak Ir. Joko Widodo mengunjungi Kabupaten Ende. Kunjungan ini memiliki nilai historis khususnya pada saat negara ini merayakan Hari Kelahiran Pancasila, 1 Juni 2022. Kunjungan ini merupakan kesempatan istimewa sebab mengukuhkan kembali perjalanan sejarah bangsa ke masa silam tatkala Ir. Soekarno diasingkan di Ende oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Di tanah inilah Ir. Soekarno yang kelak menjadi Presiden Pertama RI, menenun nilai-nilai fislosofis Pancasila, Dasar Negara RI.
Kehadiran Presiden Joko Widodo merupakan sebuah peristiwa penting sebab presiden sebelumnya, kecuali Soekarno, tak pernah datang ke tempat ini. Kehadiran orang nomor satu di republik ini merupakan sebuah pengakuan sekaligus ajakan untuk merenungkan kembali nilai-nilai Pancasila dan menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari.
Kehadiran Presiden tentulah memiliki efek positif bagi kemajuan daerah ini. Dari sisi pariwisata, pengukuhan pariwisata sejarah perjuangan bangsa mendapat tempat yang layak di Kabupaten Ende. Situs-situs Bung Karno tertata apik dan mendapat pengunjung dari pelbagai penjuru dunia. Penataan kawasan situs Bung Karno, seperti Pantai Kota Raja, menjadikan Kota Ende sebagai tempat yang rindu untuk dikunjungi. Demikian Monumen Pancasila di Simpang Lima yang telah ditata apik.
Kunjungan Presiden RI Ir. Joko Widodo melahirkan pertanyaan, siapakah aktor di balik kehadiran Bapak Pembangunan ini di Ende? Pertanyaan ini mendapat jawaban. Salah satu tokoh kunci adalah Drs. Djafar H. Achmad, M.M. Selaku Kepala Daerah Kabupaten Ende, ia memiliki peran strategis. Ia membangun konsolidasi dan koordinasi dengan banyak pihak sehingga peristiwa besar itu dapat terjadi.
Dari peristiwa itulah, kami membuat kajian terkait pembangunan yang telah dilakukan oleh Bapak Haji Djafar, demikian biasa disapa. Sejak tahun 2008 ia bertekad maju ke perhelatan Pilkada, hingga tahun 2014 dan 2018 demi mengabdikan hidupnya bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ende. Kami menjumpai ada banyak hal positif yang dapat dibagikannya kepada publik, khususnya generasi masa depan Kabupaten Ende dan NTT. Bapak Haji Djafar adalah salah satu putera daerah yang telah lama mengabdi di Jakarta, baik di Pelindo, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola pelabuhan laut maupun di perusahaan multinasional Jababeka setelah ia purna bakti dari Pelindo.
Melalui refleksi yang mendalam, kami mengajukan diri untuk menulis sebuah publikasi dalam tema Biografi Pembangunan yang telah dijalankannya selama dua periode masa jabatan 2014-2019 selaku Wakil Bupati dan 2019-2023 selaku Bupati menggantikan pendahulunya, Ir. Marselinus Y.W. Petu.
Niat kami mendapatkan sambutan positif. Bapa Haji Djafar menerima rencana kami dalam bingkai warisan (legacy) bagi generasi penerus Kabupaten Ende. Menurut Bapa Haji Djafar, bertutur tentang sejarah perjalanan hidup yang penuh perjuangan merupakan sebentuk ucapan terima kasih atas segala hal baik yang telah diterimanya mulai dari keluarga, lembaga pendidikan, tempat berkarya dan kepercayaan yang diberikan masyarakat Kabupaten Ende kepadanya. Selain itu, buku biografi ini beraras memberikan motivasi bagi siapa saja yang ingin berkiprah dalam ruang-ruang publik melayani masyarakat dan menyejahterakan hidup mereka.